Sejarah Keluarga Mahasiswa Grobogan di Yogyakarta

(foto oleh Tiara Budi Martanti)

(foto oleh Ahmad Taufik)

    Bersama para perintis dan mantan ketua Kamagayo. Dulunya di Yogyakarta ada beragam macam nama organisasi mahasiswa daerah (ormada) Grobogan, hal ini disebabkan berbagai perbedaan ideologi, ormada tersebut antara lain, Jong Purwodadi, @kamagayodiy (Keluarga Mahasiswa Grobogan Yogyakarta, dan Himadika (Himpunan Mahasiswa Purwodadi Yogyakarta).

   Tahun 1998 Himadika memayungi semua ormada2 Grobogan yang berada di tiap kampus di Yogyakarta, termasuk Kamagayo. Perintis Himadika ini adalah Bapak Ahmad Taufik yang juga ketua Himadika pertama saat itu.

   Tujuan beliau dirikan Himadika ini adalah untuk sekadar membantu memfasilitasi adik2 di Grobogan yang ingin melanjutkan studi di kota pelajar tersebut. Himadika terus berjalan dengan pergantian ketua keempat kalinya, begitu pula dengan Kamagayo. Lambat laun Himadika sedikit meredup dan nyaris 'hilang', namun Kamagayo masih terus berjalan meski beberapa tahun setelahnya juga turut meredup.

    Hingga pada akhirnya di tahun 2012 Kamagayo kembali bangkit dengan diketuai Ali Ahmadi dengan proker andalan Kamagayo Carnival. Tahun berikutnya dipunggawai Amirudin, yang kini menjabat ketua IKPM Jateng (Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Jawa Tengah), setelahnya digantikan oleh Wulan kemudian Anis Sofyan hingga saat ini.

    Alhamdulillah, semuanya masih dalam semangat membangun daerah. Mereka bukan orang2 biasa yang sudi bersikeras mempertahankan idealismenya untuk berkarya untuk tanah kelahirannya sendiri. Minggu, 5 Februari 2017 lahirlah Keluarga Besar Alumni Mahasiswa Grobogan Yogyakarta yang diketuai oleh bapak Ahmad Taufik, yang saat ini menjadi kepala desa Banjarejo, dan ketua desa wisata @desawisatabanjarejo . Semoga ini akan menjadi wadah dalam menjaga dan menyebarkan semangat cinta kedaerahan. Semangat untuk berkarya dan memperkaryakan potensi yg kita punya dari, oleh, dan untuk daerah Grobogan. (5/2)

(Redaksi : Tiara Budi Martanti)