Silaturahmi Ke Joko Pekik "Pelukis Satu Milyar" Dari Grobogan

KAMAGAYO (Keluarga Mahasiswa Grobogan Yogyakarta) pada tanggal 29 November 2013 dalam rangka menyambung silaturahmi dengan para senior putra daerah Kabupaten Grobogan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta berkunjung ke Joko Pekik.
Djoko Pekik yang terkenal dengan "Pelukis Satu Milyar" ini lahir pada 3 Januari 1938 di Grobogan, Jawa Tengah dan lulusan dari ASRI (1958) di Yogyakarta, di mana dia menjadi murid dari Hendra Gunawan ketika itu. Ini sangat menarik, mengingat Djoko tidak lulus SD dan pendidikan menengah. Kematangan melukisnya sebenarnya juga tidak terasah di ASRI, tapi di Sanggar Bumi Tarung yang anggota-anggotanya berafiliasi dengan Lekra, sebuah organisasi yang bernaung di bawah PKI.
Banyak orang yang baru mengenal nama Djoko Pekik sekarang, padahal dia sudah menjadi pelukis terkenal pada tahun 1964, namun kemudian dipenjarakan sampai tahun 1972 akibat keterlibatannya dengan PKI. Lepas dari penjara, dirinya masih dikucilkan saudara, tetangga, dan seniman lainnya sampai tahun 1990.
Djoko pun vakum melukis dan beralih profesi menjadi tukang jahit untuk membiayai keluarganya. Nasib baik baru datang lagi kepadanya ketika karya-karyanya dijadikan bahan penelitian oleh Astari Rasyid, yang lalu memperkenalkan karya-karya Djoko kepada dunia. Pada tahun 1989, Djoko ikut dalam sebuah pameran politik di Amerika Serikat, dan peristiwa ini menuai banyak protes seniman Indonesia karena Djoko saat itu masih berstatus sebagai tahanan kota.
Karena nada-nada sumbang inilah, beritanya jadi masuk ke banyak koran dan majalah. Hal ini justru menguntungkan bagi Djoko, karena sejak itu para kolektor jadi memburu lukisannya – sampai suatu ketika Djoko tidak lagi mau menjual lukisannya. Orang-orang yang ingin melihatnya cukup datang dan melihat, tapi tidak dapat membelinya. Menurut banyak pengamat, lukisan-lukisan Djoko tidak ada yang sama, padahal menurut pelukisnya teknis melukisnya tidak pernah berubah dari dulu.
Harga lukisan Djoko Pekik yang sudah beredar semakin lama semakin naik, dan saat ini banyak plagiat-plagiat yang meniru karya-karyanya dan menjual lukisan-lukisan palsu itu sekitar Rp250.000.
Keunikan Djoko Pekik terletak pada kemampuannya untuk mengubah sumpah serapah menjadi sesuatu yang penuh kelakar atau bahkan sensual. Ketika kita bertemu langsung dengannya, beliau adalah sosok yang bicara apa adanya, ceplas-ceplos, dan kadang naif. Sama seperti ketika kita melihat karya-karyanya.
Berikut beberapa karya-karyanya :

Yes I am A Whore
Becak Driver Is Being Baby
Alit Ambara
Awal Bencana
Berburu Celeng
Bumi Tarung


Dalang


Drinking A Glass Of Syrup
Pasangan Hidup
Small Stone Seeker
Tak Seorangpun Pulang
Wearing A Stagen

Tayub

The Guardian

Traditional Games Seller
FOTO - FOTO KAMAGAYO BERSAMA JOKO PEKIK





Komentar

Postingan populer dari blog ini

BALADA JAKA TARUB NAWANG WULAN

PROPOSAL KONGRES KAMAGAYO 2014